Judul : Kuliah-Kuliah Ngaji
Tanggal : 17 September 2018
Oleh : Ust. Abdullah Nashir, Lc
Kuliah dan Ngaji itu sama-sama menuntut ilmu, dan srbelumnya kita harus tahu hukumnya menuntut ilmu adalah wajib. Selama kita masih hidup kita wajib menuntut ilmu.
Apa sih arti ilmu dalam firman Allah?
“Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” (Q.S Thaha: 114)
Firman Allah Ta’ala (yang artinya), ’Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali (tambahan) ilmu.
Adapun yang dimaksud dengan (kata) ilmu di sini adalah ilmu syar’i (ilmu agama). Ilmu Syar’i adalah ilmu yang akan menjadikan seorang muslim yang terbebani syari’at mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan.
Mudahnya adalah yang dimaksud ilmu pengetahuan adalah ilmu agama, yang mana bermanfaat bagi kita dalam mengetahui apa apa yang Allah telah wajibkan kepada mukallaf.
Hukumnya yang fardhu ain itu ilmu syar’i (ibnu hajar said), karena ilmu itu banyak. Contohnya yaitu menuntut yang pertama adalah ilmu tentang ibadah dan berbuat baik. Kemudian terdapat ilmu ilmu lain yang hukumnya fardhu kifayah, contohnya ilmu teknik selama niat nya baik maka sah-sah saja.
Ibnul Qoyyim rahimahullah telah menjelaskan ilmu apa saja yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Artinya, tidak boleh ada seorang muslim pun yang tidak mempelajarinya. Ilmu tersebut di antaranya:
- Ilmu tentang pokok-pokok keimanan, yaitu keimanan kepada Allah Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir.
- Ilmu tentang syariat-syariat Islam. Di antara yang wajib adalah ilmu tentang hal-hal yang khusus dilakukan sebagai seorang hamba seperti ilmu tentang wudhu, shalat, puasa, haji, zakat. Kita wajib untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ibadah-ibadah tersebut, misalnya tentang syarat, rukun dan pembatalnya. rukun itu harus ada di dalam diri kita karena tidak ada satu saja dalam diri kita maka tidak sah.
- Ilmu tentang lima hal yang diharamkan yang disepakati oleh para Rasul dan syariat sebelumnya. Kelima hal ini disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
- Ilmu yang berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain secara khusus (misalnya istri, anak, dan keluarga dekatnya) atau dengan orang lain secara umum.
Akidah, tauhid harus dipelajari paling pertama. Jangan sampai kita melakukan ibadah itu tidak ada dasarnya, seperti menjalankan sholat tapi tidak mengimana rasul padahal rasul lah yang mengajarkan kita sholat.
Sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang akan kita perbuat, jadi apabila mau sholat harus tau ilmu nya, mau dagang ya harus tau ilmu, jangan sampai kita melakukan sesuatu namun tidak tahu ilmunya, karena diterima tidak nya amalan kita oleh Allah adalah niat baik kita dan mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, itu artinya kita harus tau ilmunya agar sesuai dengan tuntunan Rasul.
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” (Q.S Ar Rum: 7).
Diharamkan untuk kita jika kita hanya menuntut ilmu yang ada di dunia namun pngetahuan tentang akhirat kita lalaikan. Ilmu tentang akhirat itu bukan hanya untuk orang orang yang ada di pesantren sekolah islam dll yang terkhusus. Menuntut ilmu syar’i itu bukan sebuah pilihan melain kan kewajiban bagi kita sebagai seorang muslim.
Bagaimana kita sebagai mahasiswa bisa menggabungkan menuntut ilmu agama dengan ilnu non agama?
Sebenarnya terkait cara itu tergantung dari pribadi kita masing-masing, hanya saja yang terpenting adalah :
- Bisa membagi waktu, apabila alasan kita tidak belajar ilmu agama dengan alasan tidak sempat maka perlu kita muhasabah diri kembali “benar tidak kita bener bener tidak sempat?” jangan sampai kita memang dibuat lalai dan terlena oleh nikmat waktu luang. Bagaimana kita bisa terbagi waktunya dengan baik? Bisa dibuatkan penjadwalan berdasarkan skala prioritas, jadwal yang telah kita buat bisa di pasang di depan layar hp.
- Kedua adalah meninggalkan apa-apa yang sia-sia.“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya” (Al-Furqan ayat 72).Ayat tsb merupakan salah satu ayat tentang melewati sebuah kesia-siaan mereka hanya melewatinya saja dengan kemulian yaitu dengan meninggalkan hal tsb.
- Tidak boleh bagi kita untuk menunda-nunda. Al asr (demi waktu) waktu itu sangat penting, waktu itu sifatnya tidak bisa kembali dan waktu itu cepat berlalu, jadi kapan lagi kita belajar agama? Sesungguhnya hari ini ya hari ini, belum tentu besok bisa menjadi hari mu!!!!
- Sabar : sabar diatas pahala sabar diatas ketaatan itu salah satunya adalah menuntut ilmu. Sabar atas kemaksiat, seperti menolak apa apa yang sia-sia
Sabar atas musibah. Bersabar dalam menuntut ilmu, karena ilmu tidak diperoleh dengan santai santai.
Tersedia juga dalam channel youtube kami :