Oleh: Ustadz Ahmad M.Z
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling mulia tanpa harus kita meminta untuk diciptakan sebagai manusia. Hal tersebut terkandung dalam surat At-Tin : 4 yang berbunyi sebagai berikut :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ -٤
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya.” (Qs. At-Tin : 4)
Sudah seharusnya kita bersyukur atas segala nikamat yang telah diberikan oleh-Nya. Fitrah manusia adalah mencari siapa yang menciptakan kita dan apa tujuan-Nya menciptakan kita. adapun sebagai seorang muslim, Allah SWT menjelaskan tentang tujuan diciptakan manusia dalam firmannya:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ -٥٦
“Tidakkah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin tidak lain adalah untuk Beribadah kepada Allah. Secara bahasa, Ibadah berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau rahimahullah mengatakan, “Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir). Maka shalat, zakat, puasa, haji, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal di perjalanan), berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja, memanjatkan do’a, berdzikir, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya adalah termasuk bagian dari ibadah. Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada Allah.”
Agar ibadah kita bisa diterima maka kita harus memenuahi 3 persyaratan yaitu :
1. Muslim (beragama islam) ”Barang siapa mengambil agama selain islam maka amalanya tidak akan diterima dan diakhirat termasuk orang yang merugi”
2. Ikhlas. Semua ibadah yang dilakukan harus dilandasi dengan rasa ikhlas. “Janganlah memperdulikan perhatian orang atau tidak. Meskipun malas atau sedih” yakni mempersembahkan ibadah semata hanya untuk Allah Ta’ala
3. Tata cara beribadah harus benar, yakni sesuai yang diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam, “Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat” (Hadits Riwayat Bukhari)
Download :